Sabtu, 29 Maret 2014

Semua orang itu layak BAHAGIA

      Pernah denger kebahagiaan itu terbatas hanya pada kalangan tertentu? well, disadari ataupun tidak itulah yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Hanya orang yang 'berlebih' yang bisa menikmati hidup. Buat orang yang 'kekurangan'? KERJA KERAS lah jawabannya.

     Di tulisan gue sebelumnya gue pernah bilang kalau hidup itu NOT FAIR. Memang. Sangat dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari kalau hal itu memang benar. Pagi hari di jalan gue mau kuliah, gue ngeliat anak kecil menggunakan baju lusuh, kotor, dekil dengan celana pendek yang gak kalah sama bajunya berlari-lari sambil sesekali mengarahkan tangan mungilnya untuk meminta sedikit rezeki dari pengendara kendaraan bermotor yang dia lewati atau sengaja dia hampiri. Dilain pihak seorang anak dengan usia sama duduk manis di mobil yang nyaman, menggunakan seragam putih merah dengan dasi dan topi lengkap dilengkapi tas bergambar hello kitty.  Sungguh dua hal yang sangat bertolak belakang.

     Sejenak gue mikir sambil naik v-ixion yang gue dapet dari bokap. Ini yang sempet gue fikirin :
Apakah semua orang layak untuk merasa bahagia?
     Dua jenak kemudian gue dapet wangsit, ternyata memang kebahagiaan itu hak semua orang dan semua orang berhak merasakan kebahagiaan. Kalau gue liat dari definisi KBBI intinya bahagia itu bebas dari beban. Nah nyambung dengan beban itu ternyata memang beban lah yang membuat seseorang merasa tidak bahagia. Coba deh agan sista bayangin lagi banyak utang sama gak punya utang sama sekali, lebih bahagia mana?

     Beban itulah yang bikin agan sista nggak merasa bahagia. Yang gue tau semenjak belajar ilmu psikologi, beban itu ternyata adalah pengalaman emosi negatif yang di tekan ke alam bawah sadar sebagai salah satu cara pertahanan diri sadar untuk tidak terus memikirkan emosi negatif tersebut. Maka dikenallah mekanisme lupa.(nyikolog gak bahasanya :D)

     Buat beberapa orang kadang lupa itu menyebalkan. Tapi pernah gak agan sista menyadari bahwa lupa itu sangat menolong? Ketika dibikin sakit hati sama temen, dan beberapa hari kemudian lupa. Kebayang kalo sakit hati itu seumur hidup agan sista ingat, hmm.....

    Kembali lagi ke kata layakkah semua orang bahagia? Jawaban gue sih, SANGAT LAYAK, namun BEBAN kehidupan lah yang membuat agan sista tidak BAHAGIA, well kalau memang mau bahagia, Tanggalkan Semua BEBAN HIDUP agan sista dan songsong kebahagiaan didepan mata :)

Regards
de Faris




Tidak ada komentar:

Posting Komentar