Senin, 17 Maret 2014

Sesi Curhat : Pelajaran dari "keTENANGan"

Pada suatu hari, gue mulai hari dengan shalat subuh, terus tidur lagi. entah kenapa hal itu jadi suatu kebiasaan karena mungken emang udah biasa gue lakuin juga si :D intermezzo aja, jangan terlalu dibawa serius bro..

Gue adalah seorang yang mengaku aktivis, mekipun entah aktivis level berapa. Setiap hari selalu penuh sama kegiatan. Kegiatan baik itu didalam dan diluar kampus. Suatu hari ,entah gue lupa kapan, gue mencoba merenung dan memikirkan tentang semua kegiatan yang gue lakuin. Terkadang gue emang sirik sama mereka yang punya kegiatan sedikit dan waktu luang yang banyak. Terkadang juga gue ngerasa gue jadi budak sama kegiatan-kegiatan yang gue lakuin. Terkadang juga gue pingin sesekali santai di kasur sambil ngelamun. Nikmat kayanya hidup kaya gitu...

Gue punya pacar. Katanya orang single lebih merdeka daripada punya pacar. Tapi kalo ngebandingin antara gue single dan in relationship kayanya sama aja. Sama-sama jadi budak kehidupan. Single, sibuk cari gebetan yang cantik-cantik. Udah dapet, malah cari lagi soalnya yang sekarang kurang cantik katanya. Jadi single itu ternyata budak lawan jenis. In relationship pun tidak kalah beda. Dengan kata sayang semua hal jadi alasan buat ngikutin kemauan si DIA padahal lambat laun gue kira belajar jadi orang munafik bro karena sebenernya gak semua keinginan bisa dipenuhin. Jadi budak lagi ternyata sob..

(http://kolomsejarah.wordpress.com/2008/06/08/perbudakan-di-abad-20-kita-masih-begini-ya/)

Jadi pelajaran yang gue ambil dari keTENANGan adalah istilah perBUDAKan. perBUDAKan disini adalah kata benda dimana kita -khususnya gue- ngerasa diperbudak oleh kondisi dan situasi yang mengikat, padahal sebenernya kita itu MERDEKA. Entah hanya perasaan gue aja atau emang bener kaya gitu. Gue ngerasa kemerdekaan itu memang BELUM NAMPAK.  Entah karena memang gue mengondisikan diri untuk demikian, atau memang kondisi gue demikian. Gue itu jadi Budak keadaan dan gue gak punya sikap akan ketidakMERDEKAan gue. Sepertinya gue malah nyaman sama ketidakMERDEKAan yang gue alami.

Namun yang jadi pertanyaan, berapa banyak orang yang seperti gue? Yang TERLENA dengan ketidakberdayaan dengan keadaan yang sebenarnya gue sendiri ngerasa gue punya kebebasan untuk memilih? well ALASAN SELALU BENAR. Alasan setiap orang adalah untuk BERSAKIT sakit DAHULU BERSENANG-SENANG KEMUDIAN. Namun jika Fakta menyebutkan yang ada akan SAKIT TERUS-TERUSAN apakah hanya hal ini yang akan selaku gue atau bahkan agan sista pembaca rasakan?

Coba untuk direnungkan, barangkali ini hanya pendapat gue aja. Tapi yang gue liat banyak orang yang mengeluh kecapean tapi tetap konsisten dengan keluhannya dan malah seperti yang mempertahankan keluhannya. Menurut gue itu adalah salah satu bentuk perBUDAKan juga...

Well, that's all I Wanna share today. Being right or wrong is not the answer. But the answer is process itself.
regards
de Faris

3 komentar:

  1. hi deark1dz
    menarik diarynya ya?

    kami di fgroupindonesia.com
    juga menawarkan beberapa

    pelatihan kursus komputer,
    klo perlu bisa dikontak dan request in house training...

    group / personal training boleh.

    dan terakhir
    untuk kawan2 pecinta bahasa bisa
    juga gabung dan melatih kemahiran bahasa inggrisnya di
    sesi komunitas ,... gratis koq. nih check lgsung
    ke tkp ya....

    fgroupindonesia.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo FGroup Indonesia, ah biasa aja.

      kalau memang tujuannya untuk mengajak pelatihan komputernya jujur bukan minat saya di bidang itu, saya lebih berminat dalam sesi-sesi pelatihan karena memang saya sedikit memiliki pengetahuan di bidang itu.

      kebetulan HQ nya dekat dari rumah saya, saya tinggal di permata biru, cibiru. Kalau berminat untuk mengadakan kerja sama di bidang pelatihan bisa langsung hubungi saya di kontak kami, itu no kontak saya. terima kasih :)


      Hapus
    2. kemudian untuk sesi terapi juga :)

      Hapus