Sabtu, 17 September 2016

Learn - Unlearn - Relearn

Setelah sekian lama aku nggak post tulisan apapun di blog akhirnya aku mau mutusin buat share di sini.

Aku tipe orang yang suka analisa dan analisa. Terlalu banyak berfikir dengan rencana-rencana long term yang absurd, ngakunya bisa ini itu tapi ya biasa aja, dan ketololan-ketololan lain yang (baru) aku sadari. Ditambah dengan so soan bisa multi tasking baca ini, rangkum itu, analisa ini, sambil denger audio dengan konten materi yang berbeda-beda...ada satu kepuasan tersendiri ketika aku tau. hanya sebatas tau dan tau dan tau dan tau. Tapi ketika diarahkan buat di translate jadi kompetensi aku membeku, menciut, menyusut dan...hilang.

itu aku...yang masih menganggap bahwa dengan analisa dan perencanaan yang matang sebagai satu-satunya jalan buat mencapai tujuan aku...jadi antman dan nyelip di bra :p. Tapi ada satu hal yang ngganjel kaya kerikil kecil di dalem kaos kaki dan bikin jalan gak enak, energi untuk analisa dan merencanakan itu mulai redup dan hilang. Saat ini justru dorongan yang ada ialah melupakan semua tentang teori, analisa dan rencana, ya tepat sekali : ngerjain diri sendiri.

Let go of knowledge and get more risks, scar and pain. Get more embarrased and live crazily. Tapi masih ada yang ganjel kalo sekarang kaya orang mau pipis terus ditahan selama setengah jam, serius beneran diujung banget yaitu experiment. Experimentnya keren tapi ya ditahan terus kaya ya yang nahan pipis selama 30 menit dan gak nemu wc, kadang keluar tapi dikit-dikit gitu. nyebelin emang. gua analisa lagi dan analisa lagi ternyata (analisa terus) ada dua faktor yang emang kurang gua dapet yaitu (cencored). Disisi lain teori yang gua tau udah banyak jadi pas praktek itu malah mikirin teori yang dijadiin praktek dan maaan susahnya itu kaya pengen makan mie kuah pake sumpit dipegang sama siku dan harus abis tanpa airnya diuyup. susah gila.

http://www.slideshare.net/happymarketer/if-i-was-18-again

Bosan berkutat dengan kegilaan teori yang dipraktekkan akhirnya aku mendapat istilah asing yang mungkin berasal dari peradaban di planet saturnus abad 899 sebelum manusia pertama di bumi lahir. 

Learn - Unlearn - Re-learn

Ini mirip dengan cerita Katara dari film Avatar - The Legend of Aang. Dalam proses mempelajari elemen air, Katara banyak melakukan eksperimen. Dari awalnya hanya seorang water bender amatir sampai finally bisa menjadi seorang blood bender. Semuanya itu melewati proses yang berliku kaya main maze, berat kaya angkat pesawat terbang pake satu tangan dan sulit kaya mencari kitab suci ke barat. 

Proses penguasaan elemen air katara tidak hanya dihadapkan pada wujud air. Jauh lebih kompleks dari itu, ada pengalaman hidup mati, merasakan emosi yang sangat membuatnya menderita, dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang emosional, Kesulitan-kesulitan yang susahnya parah gila itu mau tidak mau dilewati satu demi satu untuk menjadi seorang pengendali air sejati. 

Bercermin dari cerita itu I get something. ada beberapa hal yang penting yang bisa diambil :
1. Karakter
Sosok Katara yang cenderung emosional tetapi mampu mengambil ketegasan atas semua hal membuatnya menjadi sosok yang kuat.
2. Persistence
Sabar + ikhtiar terlepas dari hasil, ada kalanya saat Aang dan Katara belajar bersama. Tetapi ternyata perkembangan Aang lebih cepat dari Katara. Ada kecemburuan dan keirihatian. Once she had got through it she is getting stronger and ya lebih juara,,
3. Be willing to take risks
Keberanian katara dalam menghadapi situasi emosional yang melemahkannya menjadi senjata utama dan kunci pembuka skill blood bender. She is Hot!

Disamping itu semua hal yang paling penting adalah : JUJUR TERHADAP APA YANG DIINGINKAN.

MY PAST IS MY PERSONAL WONDER.
-SnowFlake

Masa lalu milikmu adalah hanya milikmu, sesakit, seanjing, dan sebedebah apapun itu adalah ceritamu yang membuatmu bisa sampai titik saat ini. Stop sakitin dan batasin apa yang diinginkan, lingkungan udah batasin itu masa mau ditambah sama tembok setinggi 1 km buatan diri sendiri?

Hanya ada satu kata : TOLOL!

SnowFlake. 









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar